Langsung ke konten utama

Megawati Bantah Tak Empati Perihal Kelangkaan Minyak Goreng

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah persepsi yang menyebutnya tak berempati kepada rakyat kecil karena mendorong agar mengurangi penggunaan minyak goreng. Ia hanya ingin agar kualitas gizi yang diperoleh anak-anak Indonesia lebih baik dengan mengonsumsi makanan yang tanpa minyak. Mega mengaku heran pernyataannya soal anjuran beralih dari minyak goreng malah dipersepsikan macam-macam. 

“Ketika saya dibilang seorang pemimpin yang katanya mengatakan untuk wong cilik, tapi seperti tidak berempati dalam persoalan minyak. Bukannya demikian, karena saya ingin menerangkan kembali bahwa makanan itu harus bermanfaat bagi siapa, bagi kita dan keturunan kita,” ungkap Megawati di dalam acara “Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng” yang digelar di Sekolah PDIP.

Dalam pernyataan virtual itu, Mega mengaku semakin prihatin dengan respons tersebut. Ia mengaku sudah sempat berbicara dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, pangkal permasalahan masih tingginya angka stunting di Indonesia karena asupan gizi yang diberikan ke anak buruk. 

Di dalam pidato secara virtual itu, Mega mendorong kaum ibu agar tidak memberikan produk chiki bagi anak-anaknya. Ia menambahkan, alasan membuat program demo masak tanpa minyak goreng lantaran ingin mengajak kaum ibu untuk membesarkan anak yang bakal menjadi generasi mendatang, dengan sehat.

Mega pun mengaku melihat perkembangan makanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak saat ini. Ia prihatin lantaran mayoritas yang dikonsumsi adalah makanan cepat saji atau junk food.

Sementara, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya terus menurunkan angka stunting di Indonesia. Bahkan, ia menargetkan angka stunting harus turun 2,7 persen per tahunnya. Sehingga, pada 2024 angka stunting ditargetkan harus mencapai 14 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berita Pinjaman Online Yang Menjerat Dan Menjebak Masyarakat

Di Indonesia sendiri sudah dibentuk badan Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) dimana OJK sebagai badan yang memantau perusahaan dan sektor usaha mikro yang bergerak dibidang jasa keungangan sebagai manufaktur finansial. Seiring berjalannya tahun ketahun semakain pesat pertumbuhan ekonomi dalam bidang jasa layanan keuangan yang memberikan penawaran untuk bantuan pinjaman kepada masyarakat. Masyarakat perlu mengerti akan resiko yang dihadapi dalam mengambil sebuah keputasan dari penawaran yang dapat menjebak pada sebuah situasi yang tidak membantu, akan tetapi malah membuat sulit untuk mengatasi pembayaran bunga yang tidak relevan dan tidak sesuai dengan bungan perbankan pada semestinya. Banyak pengaduan yang dilayangkan masyarakat sebagai nasabah kepada OJK selaku penampung pelaporan masyarakan akan tindakan merugikan dan mengganggu dalam perihal bentuk penawaran dan ketentuan yang dapat merugikan masyarakat sebagai pengguna layanan aplikasi pinjaman online. Lalu adakah tindak lanjut dari OJK

Pendaftaran Siswa Online Registrasi

Aplikasi pendaftaran siswa online registrasi daftar baru atau penerimaan peserta didik juga mutasi untuk sekolah guna mempermudah pendaftaran siswa online. Pendaftaran siswa online dengan menggunakan sistem aplikasi pendaftaran antar sekolah sebagai sarana pendataan. Sistem pendaftaran siswa online dapat di akese menggunakan jaringan internet melalui media komputer laptop bahkan smartphone. Sekolah yang kini mulai menggunakan aplikasi berbasis online registrasi dan setiap tahunnya membantu masyarakat khususnya para orang tua agar bisa memndaftar secara online.