Ciri dan Bentuk Nyata dari Hewan Panda Merah

Ciri-ciri serta bentuk Panda merah atau dalam nama ilmiahnya Ailurus fulgens adalah spesies mamalia dari ordo Carnivora. Seperti namanya, Panda Merah memiliki bulu tebal berwarna coklat kemerahan dan kaki berwarna hitam. Wajahnya bulat dan putih dengan garis coklat kemerahan dari mata hingga mulutnya. Ekornya panjang dengan dua belas cincin merah dan coklat muda bergantian. Telapak kaki ditutupi dengan bulu putih, yang berguna untuk menghangatkan tubuh dan untuk berjalan di permukaan salju atau es. Spesies ini pertama kali dideskripsikan ke dunia ilmiah pada tahun 1825. Klasifikasi taksonomi panda merah telah lama menjadi kontroversi. Sebelumnya panda merah ditempatkan dalam keluarga beruang Ursidae karena memiliki kemiripan dengan beruang panda, sama-sama memiliki lima jari kaki dengan tambahan jari tangan selain lima jari kaki. Jari ekstra ini adalah tulang pergelangan tangan yang dimodifikasi. Panda merah juga ditempatkan dalam keluarga tunggal Ailuridae. Namun kini spesies ini ditempatkan dalam barisan Procyonidae, karena kemiripannya dengan spesies hewan dalam famili rakun. Panda merah adalah satu-satunya spesies dalam sub-suku Ailurinae dan genus tunggal Ailurus. Daerah persebaran panda merah berada di Asia Tengah. Spesies ini ditemukan di hutan pegunungan Himalaya, Bhutan, Republik Rakyat Cina, India, Laos, Myanmar, dan Nepal.

Panda merah aktif di pagi dan sore hari. Pada siang hari, mereka tidur dan beristirahat di dahan pohon. Meski memiliki sistem pencernaan karnivora, panda merah memiliki kebiasaan seperti herbivora. Makanan utamanya adalah bambu, dan mencakup berbagai buah-buahan, akar, rumput, beri, dan rempah-rempah lainnya. Untuk nutrisi tambahan, panda merah juga memakan telur, anak ayam, serangga, dan hewan kecil. Panda merah betina biasanya melahirkan dua anak panda. Anak panda ini buta saat lahir, dan mulai melihat setelah usia tiga minggu. Jantan dewasa tidak berperan dalam membesarkan anak panda. Panda merah jantan adalah hewan teritorial, mereka menandai wilayah mereka dengan menggosokkan kantung hormon mereka ke benda-benda yang ditemukan di alam liar.